~ Sketsa Terindah ~

Rabu, 12 November 2008


~ Sketsa Terindah ~


“Dia sudah berubah …..3 tahun sangat cepat baginya untuk berubah. Dia suka nonton band, jilbabnya jadi gaul. Aku ga’ tau kenapa dia berubah, yang ku baca dari FS nya, dia sekarang deket dengan aanak band. Aku jadi ga’ respect. Mungkin dia sekarang lagi mencari siapa dia yang sesungguhnya.

Aku heran … apa yang telah mengubahnya?? Dulu dia yang buat aku lebih tau dan pingin belajar agama. Tapi sekarang kok gitu yah?? Apakah idealisme bisa ditoleransi??
Aku ga’ tau sebenranya, untuk apa kita belajar, klo nantinya hanya untuk menuntut ilmu pengetahuan???Mungkin jiwanya masih bergejolak, masih banyak yang harus dia capai. Aku berdoa smoga dia tetap pada idealismenys yang dulu secara tertatih dan merangkak aku berusaha menirunya….


Dulu aku masih belepotan ngajinya, tanpa dia nyuruh ketika aku ingin pendekatan….aku mati-matian belajar ngaji. Dulu aku ga’ suka baca buku agama, tanpa dia perintah ketika aku pendekatan , aku borong banyak buku agama dan aku telan mentah-mentah. Aku jadi puasa sunah, dan tahajud……..Aku ga’ tau, kenapa ia terlihat begitu jauh dengan dirinya yang dulu?? Apakah hanya penilaianku saja??”


Secara bertubi, sahabatku mengirimkan uneg-unegnya dalam bentuk SMS. Tapi bukan pesan singkat lagi namanya...mengingat isinya yang sedemikian panjang...:).
Kami memang seringkali berbagi dalam beberapa hal. Entah hanya untuk sekedar mengurangi beban...atau mengharapkan adanya solusi-solusi terbaik atas problema yang sedang kami angkat.

Dan dari sekian banyak sms nya tersebut, hanya ada satu message balasan yang saya kirimkan...

” Wallohu ’alam.....mungkin Alloh ingin mengujimu....
Ingin meluruskan setiap jengkal perubahanmu...
Yakin Alloh tak ingin membiarkanmu ”hijrah” hanya karna ”mahluk”.
Sungguh....saya takjub akan ”goresan” Alloh terhadapmu....
Indah...sungguh saya dapat merasakan sentuhanNYa atas mu....”



Sungguh saat itu saya sangat merasakan rengkuhan Alloh terhadapnya, betapa Alloh ingin ia sadar akan ’niat’ hijrahnya yang tak sempurna. Bahwa Alloh ingin ia benar-benar ”hijrah” secara tulus dan bukan hanya karna wanita sholehah yang sedari dulu ia tahtakan di singgasana hatinya. Dan ketika kini ”bidadari hati’ nya telah berubah jauh di luar dugaannya, ia tetap exist dengan pola kebaikan yang sudah ia ciptakan sejak lama meski ia awali dengan ”niat” yang tak seharusnya. Iya dulu...”hijrah”nya memang karna ”wanita”...tapi kini Alloh telah mendekapnya dengan begitu erat, memoles ”niat” nya, agar setiap kebaikan yang ia semai kini tak sekedar ’debu’ yang tak bernilai sedikitpun. Sungguh saya telah menyaksikan ”sketsa” Alloh yang sedemikian indah & sempurna.

Dan....1 sms lagi ku terima darinya :

Sungguh...sekarang aku merasa Alloh sayang banget denganku...
Alloh menguatkan....Alloh menjawab do’a-do’aku dengan caraNYa..
Dia tau yang terbaik untuk mahlukNya...”


Yups...benar sahabat........Bahwa setiap waktu, setiap saat, bahkan setiap detik, Alloh selalu menjaga kita dan melingkupi kita dengan sayangNya yang lebih besar dari siapapun juga. Alloh selalu menguatkan kita disaat kita begitu lemah, dan saat tak ada seorangpun yang mampu menuatkan hati kita. Alloh akan selalu menjawab do’a-do’a kita dengan memberikan setiap kebutuhan kita meski tak selalu yang kita inginkan. Dan Alloh tak akan pernah salah menetapkan segala sesuatunya atas kita, meski terkadang harus membuat kita tersedu sedan dalam tangis. Karna segala yang Ia tetapkan pastilah yang terbaik buat kita.

~ Yang Sempurna Dalam Ketidaksempurnaan ~

~Yang Sempurna Dalam Ketidaksempurnaan~


Malam menjelang tidur, kembali sebuah sms dari seorang sahabat membuatku merenung....”

”Kita hidup bukanlah mencari seseorang yang sempurna untuk kita cintai, namun kita belajar untuk mencintai orang yang tidak sempurna dengan sempurna.”
(Tari ~ Samarinda)

Kalimat yang begitu sederhana...tapi tidak sesederhana maknanya....
Ku eja..setiap kata-katanya dengan perlahan lalu ku coba untuk memahami maknanya.....
Dan....ada tetes-tetes yang tak terbendung dari tiap sudut mataku.........
Entah...oleh sebab apa aku harus menangis seketika itu.....
Yang pasti aku merasakan tamparan keras pada hatiku....

Hingga kini aku tetap menyakini bahwa segala sesuatu terjadi pasti dengan idzinNya...dan BUKAN tanpa maksud....

Kali ini Allah mengajariku satu hal melalui seorang teman...lewat sms nya tadi...
Bukan tanpa sebab Alloh menggerakkan jari ’ukhti”ku itu untuk mengirimkan sms tersebut,. Ia mengirim tanpa ada obrolan apapun tentang tema itu sblmnya...tidak satu jam yg lalu, tidak satu hari yang lalu, tidak satu minggu yang lalu, tidak pula satu tahun yang lalu.

Ketika di tanya mengapa ia mengirimkannya untuk saya...hanya satu kalimat sederhana yang diungkapkan olehnya : ”Ketika saya membacanya dari sebuah web muslim, saya langsung teringat ukhti..saya kutip dan saya simpan dalam draf sms...dan malam ini saya sms kan...hanya ke satu no. Tujuan...”

”Just it. ”

Percayakan anda?
Malam itu sebelum menerima sms dari nya, saya sedang asyik dan serius membuat konsepan rumah tangga yang ideal untuk saya di masa depan. Paling tidak untuk 3 tahun pertama di kehidupan kami ke depan. Saya mencoba membuat planing-planing ke depan.
Bagaimana saya, suami saya, keluarga besar kami, konsepan pendidikan anak-anak, aktifitas saya berikutnya dan bla...bla...bla...
Ya...saya sedang belajar bermimpi...dan lalu berikhtiar semaksimal mungkin untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu.

Saya merencanakannya sendiri...tanpa calon suami saya...mengapa???
Karna sampai kini ”dia” masih abstrak dan masih menjadi misteri bagi saya...:)
Mungkin bagi anda, saya melakukan hal yang sia-sia?? Atau mungkin lucu? Atau hanya membuang waktu saja ??.

Tapi bagi saya : tidak !!
Kehidupan sangat penting untuk direncanakan…jauh hari sebelumnya…..
Karna perencanaan adalah bagian dari kesuksesan…bukankah begitu ???
Dan malam itu Alloh langsung menegur saya lewat sebuah sms….
Anda tau kenapa ???

Karna saya mengharapkan kesempurnaan atas segala sesuatunya. Termasuk atas seseorang yang akan saya cintai di kemudian hari. Saat itu saya membuang jauh ”ketidaksempurnaan’. Meski saya sadar sepenuhnya : memang kita tidak akan menemukan mahlukNYA yang sempurna.

Malam itu juga, Alloh mengingatkan saya pada ketiga laki2 sholeh yang luar biasa. Mereka TIDAK SEMPURNA secara fisik, tapi akhlak, kesholehan dan perjuangan hidupnya membuat setiap orang berdecak kagum atasnya. Mereka adalah orang-orang yang dekat dengan saya. Teman sekaligus abang bagi saya. Saudara seiman yang sangat layak untuk ditauladani bagi saya dan juga siapapun juga.

Bukankah mereka layak untuk mendapatkan istri yang sempurna?. Jika kemudian satu dari sekian juta lelaki sholeh datang dan berniat untuk menggenapkan separuh agamanya. Tentu sangat tidak adil jika saya menolaknya hanya karna fisiknya yang TAK sempurna.Tapi menerimanya juga bukan perkara yang mudah. Butuh keberanian, butuh kesabaran, butuh kekuatan hati dan jiwa. Dan hanya wanita-wanita ”hebat ” yang sanggup dan Alloh pilih khusus untuknya.

Dan Alloh menegur saya untuk mulai belajar memahami, untuk bisa menyiapkan hati manakala kondisi itu dihadapkan pada saya. Saya juga harus berani membuat planning planing-planing alternatif sesuai kondisional dan capabilitas mereka.

Saya yakin setiap kita memahami bahwa Alloh menilai setiap kita bukan karna penampilan luarnya, tapi Alloh menilai pada hati kita. Sekali lagi tidak seharusnya fisik menjadi takaran bagi kita. Tapi setiap kita masih harus belajar ikhlas untuk menerima ketidaksempurnaan. Belajar ....iya...belajar.

Teringat salah seorang jamaah pengajian aa Gym. Jika tidak salah namanya ”Gun”. Beliau adalah seorang yang cacat fisik. Bahkan ia mengalami kesulitan berkomunikasi. Untuk pergi ke Darul tauhid beliau harus beberapa kali naik turun angkot dan tetap butuh gendongan orang lain. Tapi itu smua tak menyurutkan motivasi nya untuk berburu majlis ilmu. Ikhlas menjalani hidup begitulah sosoknya. Kini Gun telah mendapatkan bidadari dunianya. Seorang akhwat sholeha dan sempurna kini slalu mendampinginya dalam suka dan duka bersama mengarungi samudra kehidupan. Itulah anugrah yang Alloh berikan untuknya.

Satu lagi. Pasti kita semua mengenalnya : Ucok Ali Baba. Seorang entertaint yang juga cacat secara fisik. Tapi memiliki istri yang sempurna.

Istri Gun dan juga istri Ucok adalah wanita-wanita luar biasa yang mampu menyintai laki-laki yang tidak sempurna dengan cara yang sngat sempurna.

Belajar menerima dan memahami...mungkin hanya itu kata-kata yang terbaik untuk saya dan juga anda saat ini. Belajar mencintai segala sesuatu yang tak sempurna dengan sempurna.


November, 2008
Penghujung malam
Ketika hati masih sulit menerima ketidaksempurnaan jiwa

~ Ritme kehidupan ~

Selasa, 04 November 2008


~ Ritme Kehidupan ~

Aku berjalan menapaki waktu yang tersisa....
Mengikuti lika-liku kehidupan, tanpa tau di titik mana pemberhentian akhirku...
Aku hanya terus berjalan mengikuti putaran waktu...
Mengikuti ritme dari dawai kehidupan yang slalu terdendangkan...
Meski kadang harus dengan langkah yang terseok...
Meski kadang harus tertatih penuh letih...

Dan dalam jeda nafas seringkali beribu rasa menggelayuti hati...
Berat semakin berat ketika membebani diri dengan setumpuk masalah...
Lemah dan semakin lemah ketika harus tetap kokoh berdiri saat terhantam problema...
Rapuh semakin rapuh jiwa ini manakala seringkali tersirami kemaksiatan hati..
Hingga energi hati itu hampir tak tersisa.......

Saat begitu...sungguh aku hanya berharap pada Dzat Mu yang maha rahman...
Hanya kekuatan dari sisiMu yang ku harapkan...
Hanya pertolonganMu yang membuatku tetap tegar berdiri hingga kini....

Dan lalu ......
Aku tetap Mencari puncak Cinta-Mu..
Meski tak mudah untuk mendakinya...
Tapi tetap jua ku jalani....
Karna Menapaki hari tanpa cinta-Mu…
Bagai ikan yang hidup tanpa air.....
Perih…sakit…dan pasti tak kan lama bertahan……

Tapi sungguh seringkali ketika aku terus mencoba berlayar di samudra kehidupan ini.. yang ku dapati hanya lah luasnya cinta & karuniaMu yang tak bertepi...


” Ya Alloh ....tolonglah aku untuk tetap dapat mengingatMu.....untuk tetap dapat lalu mensyukuri segala nikmatMu dan agar slalu dapat beribadah secara baik kepadaMu...”


Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya
sia-sia ....
Alloh tau betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih.....
Alloh sudah menghitung air matamu.......
Jika kau fikir hidup sedang menunggu dan waktu serasa berlalu begitu saja....
Alloh sedang menunggu bersamaMu.......