~Saat Indah Bersamanya~

Selasa, 03 Juni 2008


Bila ku ingat masa kecilku…

Ku slalu menyusahkanmu.....

Bila ku ingat masa kanakku...

Ku slalu mengecewakannmu...

Banyak sekali pengorbananmu....

Yang kau berikan padaku...

Tanpa letih dan tanpa pamrih..

Kau berikan semua itu...

Engkaulah yang ku kasihi..

Engkaulah yang ku rindu..

Ku harap slalu do’amu ...

Dari dirimu ya Ibu..

Tanpa do’a mu tak kan ku raih..

Tanpa do’amu tak kan ku capai...

Segala apa yang ku cita....

Yang ku inginkan dari diriku ya Ibu....

By : NN

Alunan nasyid mengalun lembut, merdu dan syahdu....., menggetarkan dawai-dawai di hati ini..., mengalirkan cinta ke segala penjuru jiwaku...,menukik tajam tepat ke relung-relung batinku..... Tanpa sadar ada kaca bening di mataku ketika menatap satu persatu slide pada sebuah layar besar yang berada tepat di hadapanku...

Satu persatu memory masa kecilku tergambar jelas tanpa batas… lalu, satu wajah senja yang penuh kasih terbayang jelas di hadapanku. Tatapan hangat penuh cinta menggelayut di alam bawah sadarku...

Kemudian lagi... satu wajah tegar dengan tubuhnya yang tegap hadir menyapa hatiku...sosok itu slalu mengajariku untuk bersahaja dalam hidup.

Dan lalu...smua memory itu membuat air mataku tumpah tak terbendung lagi...

Tak ku pedulikan lagi orang lain yang memang sedari awal duduk manis di ruangan yang sama denganku...

Teman...mengingat kebersamaan bersama orangtua sungguh slalu membuatku tak mampu menahan tangis………..

Nanar ketika menatap tubuhnya yang semakin ringkih dan bahkan hitam terbakar matahari, Pedih ketika teringat bait demi bait perjuangan mereka, sedih ketika kini diri belum lagi bisa membahagiakannya mereka.....

Teman....sungguh betapa inginnya hati ini slalu menemani keduanya dalam suka dan duka...menghiburnya di kala duka serta turut berbagi suka dengannya...Rasanya tak ada yang lebih berharga dalam hidup ini melebihi anugrah atas kehadiran keduanya sedari kecil hingga 22 thn usiaku kini. Mereka lah motivasi terbesar ku dalam hidup ini...

Bersama irama cinta yang telah terajut di setiap inci jiwaku, hatiku bergumam lirih...: ” sungguh...aku ingin slalu bersamanya, menemaniny, menjalani hari tuanya....dan sungguh tak kan pernah ku sia-siakan hadirnya....”

Di penghujung malam., 2008

~ Di Pelataran Hati~


Gemerincing hujan dari balik jendela kamarku, merdu terdengar di telingaku. Berirama...

Kian syahdu menggelayuti hati. Malampun kian larut, tapi fikirku masih asyik berpetualang mencari keberadaanmu.

Entah mengapa hari yang kian berlalu kian membawaku ke lautan rindu yang tak juga bertepi. Dan lalu pertualanganku akan usai bersama kedipan mata terakhirku...karna pada akhirnya aku terlelap di buai malam.

Hari ini kembali ku akhiri lagi rutinitasku yang terkadang amat melelahkan. Di antara gemerincing hujan dengan sepenuh hati ku panjatkan seuntai do’a kepadaNya :” Semoga waktu akan segera menghantarkanku padamu yang telah terdampar di lukisan takdirku.’

Kemudian tanyaku kembali meyeruak : ” Kapan Dia akan mengizinkan aku jatuh cinta padamu???”. Kini setiap saat aku hanya bisa menanti di pelantaran waktu. Entah sampai kapan ku harus menanti hadirmu.

Mmmm...Bagaimana yah kabarmu saat ini?? Apa yang menghalangimu untuk segera melabuhkan hati padaku?Kenapa engkau tak kunjung tiba di hadapanku?? Atau Dia sedang membentuk hatimu, memolesnya dengan keimanan yang kokoh agar kau benar-benar siap menjemput hatiku suatu saat nanti?

Malam ini aku benar-benar telah merindukan hadirmu...Smoga rintik hujan itu mampu menyampaikan salam rinduku padamu. Aku hanya ingin kau tau bahwa di sisiku kini ada segenggam harap tentangmu, dan harapan itu akan selalu ku genggam & tak kan pernah ku lepas.

Tapi entahlah apa perasaanku ini ada pada tempat yang benar atau justru salah alamat. Aku telah menyakini pada satu hal. Hati nurani itu tak kan pernah berbohong. Dan bahwa jodoh tidak akan pernah tertukar. Aku yang tetap menanti di sini dan engkau yang akan datang menghampiriku pasti menginginkan pertemuan kita hanya Dia yang akan mengaturnya. Bukankah hubungan karna Dia akan selalu abadi?

Harapku kini smoga Dia memberikan kesabaran yang lebih kepada kita hingga saat yang dinantikan itu tiba di hadapan kita.

~ Dalam penantian, awal juni 2008~