Judul buku : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Cetakan Ketujuh belas : Maret 2008
Tebal : 288 Halaman
Harga : Rp. 40.000
”Peristiwa di hari ini adalah mimpi di hari kemarin, Peristiwa esok adalah mimpi di hari ini”
”Duh...sepertinya hanya sampai SMA deh mba’, soalnya ga’ ada biaya buat ngelanjutin kuliah.”
Kalimat di atas adalah pernyataan yang seringkali muncul di kalangan teman-teman SMA kita yang latar belakang orangtuanya bekerja sebagai petani, nelayan, buruh pabrik, pedagang kecil, atau pekerjaan lainnya yang notebene bukan PNS. Nada pesimis seperti ini bahkan sudah lekat di diri mereka, seolah mereka telah menyakini bahwa akan seperti itulah garis kehidupan mereka selanjutnya. Tak ada harapan besar yang mereka bangun, tak ada mimpi indah yang mereka rajut, tak ada usaha yang mereka bentangkan, bahkan mungkin tak ada bait-bait do’a suci yang mereka panjatkan setiap waktu.
Nah, jika di sekeliling anda banyak orang-orang yang pesimistis dan takut bermimpi atau bahkan anda sendiri termasuk kedalamnya, maka akan sangat baik jika anda meluangkan waktu anda untuk menikmati sajian kisah petualangan kehidupan para pemimpi yang memesona dari novel ini.
Persahabatan yang mengerakkan roda kehidupan
Novel ini mendiskripsikan secara detail dan apik tentang peristiwa-peristiwa yang menakjubkan dalam mozaik-mozaik kehidupan dari 3 orang sahabat : seorang remaja berambut ikal yang selalu semangat bernama Ikal (penulis), seorang remaja penakut tapi baik hati bernama Jimbron dan seorang lagi yang selalu berfikir positif, dia adalah Arai. Mereka adalah anak-anak melayu kampung dari keluarga miskin dan sederhana yang tinggal di sebuah pulau kecil : Belitong. Ketiga tokoh ini masing-masing memiliki karakter yang wajib mendapat acungan jempol dari siapapun. Bayangkan !! demi pendidikan SMAnya, mereka rela tinggal di los pasar kumuh serta menjadi tukang pikul ikan di dermaga, dan untuk pekerjaannya itu mereka harus bangun sejak jam 2 pagi. Hasilnya mereka bisa menyisihkan beberapa recehan uang logam untuk ditabung, setelah di potong dengan biaya sekolah, membantu keuangan keluarga dan untuk kehidupan mereka. Sebuah kerja keras yang butuh banyak pengorbanan. Dan meski dalam kelelahan fisik yang bahkan tak berujung, mereka juga prestatif. Kecuali Jimbron, Arai dan Ikal selalu menempati posisi 5 besar di sekolahnya. Wow...!!! luar biasa, bukan..??? Dan masih banyak kisah petualangan-petualangan hidup ketiga sahabat ini, kesemuanya akan membawa kita untuk mengarungi luasnya samudra hati mereka, serta dasyatnya perjuangan hidup mereka. Bahkan lantunan keindahan persahabatan mereka seringkali mampu menghadirkan nuansa haru di ruang hati kita.
Para Pemimpi Ulung
Ikal, Jimbron dan Arai, adalah adalah para pemimpi yang selalu optimis. Mereka menggantungkan rencana masa depan hanya pada tabungan uang receh. Sungguh tak masuk akal, karna seandainya tidak digunakan untuk sekolah pun, tabungan mereka yang dikumpulkan selama tiga tahun dari hasil kerja memikul ikan, tak kan cukup untuk hidup mereka selama setahun. Mereka bercita-cita sekolah ke Perancis, menginjakkan kaki di altar suci almamater Sorbone, menjelajahi Eropa sampai ke Afrika. Sungguh tak masuk logika jika dihubungkan dengan kehidupan mereka saat itu. Bahkan mewujudkan mimpi tersebut menjadi sebuah kewajiban yang tak mengenal kata kompromi. Dan tahukah anda??? Sebagai buah dari kerja keras mereka, kini Ikal dan Arai benar-benar telah menginjakkan kakinya di Perancis, mereka telah berhasil menyelesaikan program S2nya di negara tersebut.
Ciptakan & Wujudkan Mimpimu
Novel yang ditulis berdasarkan pengalaman hidup sang penulis ini sangat menarik, sangat inspiratif, sangat menyentuh hati, mencerahkan sekaligus menggelikan pembacanya, karna sang penulis yang juga merupakan tokoh utamanya memiliki kemampuan memarodikan tragedi serta mensyastrakan fisika, kimia, biologi dan astronomi. Sungguh, novel yang merupakan bagian kedua dari tetralogi laskar pelangi ini akan membuat para pembacanya terpesona. Sehingga tak mengherankan jika novel ini telah menjadi novel best seller di Indonesia.
Novel ini juga sangat kaya dengan nilai-nilai religi, sehingga sangat banyak pelajaran moral yang dapat di petik darinya. Bahwa kesulitan hidup tidak untuk ditakuti tapi untuk di hadapi dan ditaklukkan. Bahwa hidup akan bahagia selama kita bisa membahagiakan orang lain dan menerima segala kenyataan hidup dengan hati bahagia, Bahwa setiap kita harus memiliki kacamata positif untuk melihat setiap sisi kehidupan. Bahwa seseorang akan mati jika hidup tanpa mimpi dan semangat, karna mimpi dan semangat adalah tenaga kehidupan yang luar biasa. Bahwa Alloh akan senantiasa memberikan keajaiban-keajaibanNya, atas mimpi dan kerja keras kita. Bahwa kita harus percaya pada tenaga cinta, pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, dan satu yang paling penting, kita akan percaya pada kekuasaan Alloh.
Jadi....?? Menjadi Pemimpi?? So what...? Gitu loh!!
Mari bermimpi dan berusaha mewujudkannya dengan sepenuh hati. Selamat berlayar mengarungi mimpi-mimpimu!!!