Senin, 12 Mei 2008
“Menulis adalah proses belajar, dan alam menjadi sumber belajar bagi kita.“ (anonim)
Menulis merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh banyak orang bahkan oleh setiap orang. Karna pada dasarnya seseorang cenderung ingin menuliskan pengalaman-pengalaman hidupnya lewat sebuah diarynya. Tentu saja ada satu pengecualian, bagi mereka yang tidak bisa membaca atau bahkan tidak mengenal huruf sama sekali.Ini bearti semua orang mempunyai peluang yang sama untuk bisa menjadi seorang penulis yang berpengaruh. Tapi, kita juga nggak bisa memaksa semua orang untuk menjadi penulis.:), karna tidak semua orang memiliki motivasi untuk menjadi penulis.
Menurut Afifah Afra (Penulis) menulis adalah komunikasi. Oleh karenanya, menulis membutuhkan emosi, dimana pelibatan hati menjadi syarat mutlak dalam menulis. Sehingga tulisan-tulisan yang dihasilkan nantinya akan memiliki ”ruh”. Bagi saya menulis adalah sarana efektif untuk menyampaikan ”pesan” fikiran dan hati kepada orang lain. Selain itu menulis juga menjadi sarana untuk mengasah fikiran serta kesensitifan hati untuk tetap belajar dari setiap episode hidup yang telah, sedang dan akan di lalui. Dan pengalaman-pengalaman hidup saya maupun orang lain merupakan sumber inspirasi utama bagi saya dalam menulis.
Satu mimpi besar saya saat ini adalah menjadi seorang penulis. Mimpi ini yang berawal dari hobby membaca tulisan-tulisan ringan yang bersifat memoar (pengalaman hidup). Diary kehidupan dan cataan seorang ukhti merupakan contoh buku yang berisikan penggalan pengalaman hidup seseorang.. Satu lagi buku yang berisi pengalaman hidup yang paling berkesan dan memberikan pengaruh besar bagi saya adalah ”Bukan Cerita dari Negeri Dongeng”. Tulisan memoar lainnya juga banyak saya temui pada tulisan pribadi seseorang yang terpublikasi melalui blog mereka. Mereka adalah para blogger yang tetap produktif menulis meski hanya dari penggalan episode-episode hidup mereka. Bayu Gautama dan Yons revolta adalah beberapa contoh blogger yang terus aktif menulis. Tulisan-tulisan mereka memang sangat sederhana tetapi tulisan tersebut syarat makna dan pelajaran.
Andrea Hirata (Laskar Pelangi), Sakti Wibowo (Lelaki Takut Jatuh Cinta), Afifah Afra (catatan seorang ulkhti), Azzimah Rahayu (catatan seorang ukhti 5), Abu Aufa (Diary kehidupan 1) adalah deretan penulis yang terkenal dengan tulisan-tulisan non fiktif nya .Mereka adalah para penulis yang menjadi produktif dan kreatif karna pengalaman- pengalaman hidup dalam dunia mereka, menjadikan pengalaman hidup sebagai sumber yang paling inspiratif yang melatar belakangi karya-karya mereka dan menjadi sumber energi kreatif bagi mereka. Tulisan-tulisan mereka yang terkadang relatif sederhana memiliki pesan-pesan moral yang kemudian memberikan pencerahan kepada setiap pembacanya. Alhasil tulisan-tulisan mereka yang terbit dalam bentuk buku, laris di pasaran.
Sebagaimana pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik. Pengalaman seringkali memiliki pesan-pesan kauniyahNya, yang mampu mengubah hidup seseorang sekaligus juga memberikan kemampuan kepada orang tersebut untuk mengubah hidup orang lain. Karna dari setiap pengalaman ada pelajaran yang dapat ditarik meski sekecil apapun. Tapi, sayangnya masih banyak orang yang tidak bisa menarik pelajaran dari pengalaman-pengalaman hidup sekecil apapun, dalam bentuk apapun. Nah tentu saja dalam hal ini penulis merupakan orang yang mampu menarik pelajaran dari setiap pengalaman hidupnya yang kemudian mereka tuangkan dalam bentuk tulisan dan melalui tulisan tersebut penulis membagi pengalamannya untuk banyak orang..
Andrea Hirata yang menjadi tenar karna ”Laskar Pelangi”nya menyatakan bahwa jika ada seseorang yang memiliki pengalaman yanag luas, ia telah memiliki modal untuk menjadi penulis. Tetapi motivasi juga menjadi syarat utama untuk menjadi seorang penulis. Karna dengan adanya motivasi, seemuanya menjadi serba mungkin. Selain itu, menurut Nina M. Armando (Dosen jur. Komunikasi FISIP UI) sikap yang harus ditumbuhkan oleh penulis adalah sensitifitas untuk melihat bahwa pengalaman dia, atau pengalaman seseorang itu bisa bermakna ketika itu dituliskan. Tulisan juga harus dibuat menarik untuk dibaca. Detail, diksi, gaya bahasa ketika itu disajikan dengan tidak garing, maka hal tersebut akan selalu menarik perhatian orang, dan akan selalu bermakna buat orang lain. Sakti wibowo juga menambahkan semakin sering kita merenungi, mencermati dan menganalisa kejadian sehari-hari, semakin banyak ide yang bisa kita kembangkan. Satu peristiwa bertemu dengan peristiwa yang lain, akan membuat karya yang kita buat semakin kaya. Jadi tak bisa tidak, untuk dapat mengelolahnya kita memang harus sensitif.
Beberapa tips dalam menulis pengalaman hidup ’ala’ Sakti wibowo yaitu : (1) mencermati peristiwa-peristiwa sosial untuk memperkaya ide, (2) jangan bosan mencoba, (3) hilangkan subjektivisme sehingga mampu membuat tulisan yang netral dan menginspirasi semua kalangan, (4) belajar dari teknik-teknik menulis pengalaman hidup yang sudah ada. Satu pesan berharga Andreas Hareta (penulis dan motivator) adalah apapun yang terjadi, tetaplah menulis karna banyak manfaatnya : mengasah pikiran, membuat pikiran lebih berkembang dan mendorong minat baca. Dan satu hal yang paling penting bagi saya dan juga anda adalah bahwa dengan menulis maka kita telah bermanfaat bagi orang lain.
Andrie Wongso seorang yang tidak tamat SD telah mampu menulis dan menerbitkan buku-buku motivasi dengan modal pengalaman dari kemiskinan dan pahitnya kehidupannya. Buku-buku tersebut laris manis di pasaran. Ia mampui mengelola pengalaman negatifnya menjadi energi positif baginya dan juga oranglain. Bahkan saat ini Ia telah menjadi motivator no.1 di Indonesia yang telah mampu memotivasi banyak orang untuk bangkit dari keterpurukan mereka.
Jika Andrie Wongso bisa menjadi seorang penulis yang berpengaruh, bagaimana dengan saya dan juga anda......??? Ingin menjadi penulis bermodal pengalaman dan motivasi.........??? Gue banget........!!! Yuk!!!Bersama memujudkan mimpi besar kita : merubah dunia pena!!!.