Minggu, 20 Januari 2008
Alhamdulillah...ternyata Alloh benar2 memahami harapku. Malam ini novel ”Laskar Pelangi” sudah ada di kamarku...Pada syuro Jarimatika Sabtu lalu, Pak Jae : direktur Jarimatikaku berbaik hati meminjamkannya meski beliau sendiri belum selesai membacanya...just once week..:)JJ. Hanya dengan memegang buku tersebut dengan tampang senyum dan bahagia, beliau sudah bisa membaca fikiranku bahwa aku akan meminjamnya....he.2x..hebat yah beliau. Jazakallah khoir ya Pak...
Dan Subhanallah!!! Setelah membaca beberapa bagian novel tersebut (belum smua dibacaJ) harus ku akui pada dunia bahwa novel ini memang bener-bener DaSyAt !!! keren abiz.....
Berikut adalah kutipan ”tanda cinta” Andrea untuk guru-gurunya :
Bu Mus dan Pak harfan adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya. Merekalah mentor , penjaga, sahabat, pengajar dan guru spiritual. Mereka yang pertama menjelaskan secara gamblang implikasi amar ma;ruf nahi mungkar sebagai pegangan moral kami sepanjang hayat. Mereka mengajari kami membuat rumah-rumahan dari perdu api-apit, mengusab luka-luka di kaki kami, membimbing kami cara mengambil wudhu, melongok ke dalam sarung kami ketika kami disunat, mengajari kami doa sebelum tidur, memompa ban sepeda kami, dan kadang-kadang membuat kami air jeruk sambal. Mereka adalah ksatria tanpa pamrih, pangeran keikhlasan, dan sumur jernih ilmu pengetahuan di ladang yang ditinggalkan. Sumbangan mereka laksana manfaat yang diberikan pohon Ficilium yang menaungi atap kelas kami. Pohon ini meneduhi kami dan dialah saksi seluruh drama ini. Seperti guru-guru kami, ficilium memberi nafas kehidupan bagi ribuan organisme dan menjadi tonggak penting mata rantai ekosistem.
Bait di atas hanya secuil karya indah Andrea pada halaman 494. khusus buat mereka yang belum pernah ”bangga” menjadi guru, dijamin akan terkagum-kagum deh dengan sanjungan-sanjungan penulis.
Yang belum baca, segera baca yah...apalagi buat guru- guru yang masih ”belia” alias belum lima tahun mengabdi....Pokoknya buku ini wajib menjadi rujukan para guru..
Agar akan hadir generasi2 Bu Muslimah dan juga generasi seperti anggota-anggota kesatuan Laskar Pelangi : anak-anak yang ga’ pernah bolos sekolah dan ga pernah mengeluh meski seringkali kehujanan saat belajar di kelas, meski harus bersepeda berkilo-kilo agar sampai di sekolah...Dan tentunya agar para guru mampu mencetak Andrea Hirata 2X yang baru..begitu kan??
Sayang...aku hanya seorang guru privat dan guru jarimatika..tentu pertemuan ku dengan anak-anak tak seintens mereka yang menjadi guru tetap di sekolah-sekolah umum..
Meski kondisi tempat mengajarku tak kan pernah sama dengan laskar pelangi, paling tidak mulai saat ini, aku harus berazzam : untuk bisa menjadi lebih baik dari kemarin...
Aku juga harus berusaha menanamkan nilai-nilai akhlak dan Islam kepada mereka dengan lebih optimal, meski dalam rentang waktu yang terbatas.
Teriring salam buat para guru yang bertugas di daerah terpencil...termasuk kakanda tercinta : Mas Dalwar. Aku bangga menjadi adikmu...Luar biasa 13 tahun mengabdi di SD pelosok Kalimantan Tengah..sebuah pengorbanan yang luar biasa...
20 Januari 2008
Malam, diantara temaram bulan dan semilir angin yang berhembus melalui ventilasi kamarku...
Buat Elsi, meski ga lulus : La tahzan...nunggu lowongan PNS guru tahun depan aja yah.
Buat Mba Ning, Trims dah bersedia gantiin posisi agus di SMP itu..:) (ga nyesel kan?)
Buat tim DIKLATku : Syahrial ..Barokallah..dah resmi jadi guru Indonesia nih..
Buat saudaraku yang di Semarang (jauh banget yah)..Gimana akh Jab, bangga kan jadi guru???
Dan Subhanallah!!! Setelah membaca beberapa bagian novel tersebut (belum smua dibacaJ) harus ku akui pada dunia bahwa novel ini memang bener-bener DaSyAt !!! keren abiz.....
Berikut adalah kutipan ”tanda cinta” Andrea untuk guru-gurunya :
Bu Mus dan Pak harfan adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya. Merekalah mentor , penjaga, sahabat, pengajar dan guru spiritual. Mereka yang pertama menjelaskan secara gamblang implikasi amar ma;ruf nahi mungkar sebagai pegangan moral kami sepanjang hayat. Mereka mengajari kami membuat rumah-rumahan dari perdu api-apit, mengusab luka-luka di kaki kami, membimbing kami cara mengambil wudhu, melongok ke dalam sarung kami ketika kami disunat, mengajari kami doa sebelum tidur, memompa ban sepeda kami, dan kadang-kadang membuat kami air jeruk sambal. Mereka adalah ksatria tanpa pamrih, pangeran keikhlasan, dan sumur jernih ilmu pengetahuan di ladang yang ditinggalkan. Sumbangan mereka laksana manfaat yang diberikan pohon Ficilium yang menaungi atap kelas kami. Pohon ini meneduhi kami dan dialah saksi seluruh drama ini. Seperti guru-guru kami, ficilium memberi nafas kehidupan bagi ribuan organisme dan menjadi tonggak penting mata rantai ekosistem.
Bait di atas hanya secuil karya indah Andrea pada halaman 494. khusus buat mereka yang belum pernah ”bangga” menjadi guru, dijamin akan terkagum-kagum deh dengan sanjungan-sanjungan penulis.
Yang belum baca, segera baca yah...apalagi buat guru- guru yang masih ”belia” alias belum lima tahun mengabdi....Pokoknya buku ini wajib menjadi rujukan para guru..
Agar akan hadir generasi2 Bu Muslimah dan juga generasi seperti anggota-anggota kesatuan Laskar Pelangi : anak-anak yang ga’ pernah bolos sekolah dan ga pernah mengeluh meski seringkali kehujanan saat belajar di kelas, meski harus bersepeda berkilo-kilo agar sampai di sekolah...Dan tentunya agar para guru mampu mencetak Andrea Hirata 2X yang baru..begitu kan??
Sayang...aku hanya seorang guru privat dan guru jarimatika..tentu pertemuan ku dengan anak-anak tak seintens mereka yang menjadi guru tetap di sekolah-sekolah umum..
Meski kondisi tempat mengajarku tak kan pernah sama dengan laskar pelangi, paling tidak mulai saat ini, aku harus berazzam : untuk bisa menjadi lebih baik dari kemarin...
Aku juga harus berusaha menanamkan nilai-nilai akhlak dan Islam kepada mereka dengan lebih optimal, meski dalam rentang waktu yang terbatas.
Teriring salam buat para guru yang bertugas di daerah terpencil...termasuk kakanda tercinta : Mas Dalwar. Aku bangga menjadi adikmu...Luar biasa 13 tahun mengabdi di SD pelosok Kalimantan Tengah..sebuah pengorbanan yang luar biasa...
20 Januari 2008
Malam, diantara temaram bulan dan semilir angin yang berhembus melalui ventilasi kamarku...
Buat Elsi, meski ga lulus : La tahzan...nunggu lowongan PNS guru tahun depan aja yah.
Buat Mba Ning, Trims dah bersedia gantiin posisi agus di SMP itu..:) (ga nyesel kan?)
Buat tim DIKLATku : Syahrial ..Barokallah..dah resmi jadi guru Indonesia nih..
Buat saudaraku yang di Semarang (jauh banget yah)..Gimana akh Jab, bangga kan jadi guru???
0 komentar:
Posting Komentar