~ Lelaki Yang Slalu Terindu...~

Minggu, 21 Desember 2008



~ Lelaki Yang Slalu Terindu...~

Saya merindukannya….
Lelaki yang selalu membuat saya kuat di saat diri begitu lemah…
Lelaki yang selalu membuat saya mengerti makna “perjuangan “ dalam hidup ini…
Lelaki yang semakin membesarkan rasa “sayang” saya terhadap Bapak…

Ahh…Sungguh..saya benar-benar telah merindukannya…
Lelaki yang begitu saya kagumi ketegarannya dan kerja kerasnya….
Wajahnya yang sedemikian sayu dan penuh ketulusan tak sama sekali dapat terlupakan….
Rindu ini telah sedemikian besar…..
Telah sebulan sosok itu menghilang dari kehidupan saya…., setelah dulu hampir setiap hari saya bias menjumpainya..
Menatapnya dari kejauhan…,di waktu dhuha ataupun kala hari menjelang senja…

Lelaki itu telah memberikan banyak inspirasi juga motivasi dalam hidup ini…meski saya tak sma sekali mengenalnya, bahkan tak sana sekali pernah menyapanya..

Kini..saya benar-benar ingin menjumpainya lagi…
Masih teringat episode malam yang romantis bersamanya…
Ketika itu saya pulang stelah magrib di masjid kampus…menunggu hujan yang tak kunjung reda…tapi akhirnya saya harus pulang meski tanpa mantel…bertemankan hujandan gelapnya malam..
Memasuki jalan raya baru, jalanan terasa sepi…hampir tak ada kendaraan yang melintas…jika ada tak lebih dari jumlah jari-jari tangan…, lampu jalanan tak sama sekali hidup, karena kerusakan teknis pada kabel-kabel paralelnya, gerimis semakin lebat, melewati hutan-hutan kecil sendiri tanpa teman….di antara malam yang semakin dingin. Tiba-tiba lampu motor mati, hanya tersisa lampu “sen” yang hidup kelap-kelip memberikan sedikit penerangan di antara malam yang tak bersahabat..

Suasana hati semakin mencekam…takut…bukan takut karna syetan yang sesungguhnya, tapi takut dengan syetan –syetan yang berwujud manusia..:).Saat-saat begitu “melon” saya kambuh…Air menggenang di pelupuk mata…lalu jatuh sebagaiman tetes-tetes air yang jatuh dari langit malam itu….: lelah, kalut dan takut bercampur jadi satu…hasilnya tangis tanpa suara itu pecah..

Di antara tangis dan di antara hujan…saya melihat sosoknya…Tubuhnya tak kalah “basah” dengan saya. Ia tetap tegar berjalan sambil mendorong gerobaknya yang berisi belasan dirigen-dirigen minyak. Terlihat langkah-langkah kakinya yang mengisyaratkan keletihan yang amat sangat….tubuh laki-laki tua itu terlihat menggigil kedinginan..Tapi ia tetap berusaha kuat berjalan menempuh berkilo-kilo perjalanan menuju rumahnya sendiri tanpa”cahaya” yang ia bawa.

Sungguh demi melihatnya tangis ini langsung terhenti…Malu….malu denganNYa…karena sungguh yang saya alami malam itu masih lebih baik dari lelaki tua itu…Ada kesyukuran yang membuncah dari relung jiwa, …Melalui lelaki tua itu, Alloh “menegur” saya. Agar tak mudah mengeluh dalam kondisi apapun…Karena sesungguhnya setiap peristiwa pastilah berarti dan bermakna…..

Seringkali Alloh menegur saya melaluinya….itu sebabnya saat tak lagi bias menemukan sosok itu kembali…ada nyanyian rindu yang bergema dalam hati…..
Entah kemana perginya ….Tak ada tempat untu bertanya….
Hanya kidung kerinduan yang terdendangkan setiap saat padanya : Lelaki tua yang tangguh…..

0 komentar: