Selasa, 31 Maret 2009
~ Hari- Hari Penuh Rindu ~
Minggu, 22 Maret 2008
Tepat jam 10.00 wib, kapal merapat di pelabuhan Semarang. Alhamdulillah, kami tiba dengan sehat dan selamat. Semarang menyambut kami dengan sinar matahari yang cukup terik dan udara yang cukup panas...tak kalah panas dengan Pontianak. Mungkin karna Semarang termasuk kots Industri yah??.Tapi meski panas bentang alamnya bagus euy! Subhanallah, meski di tanah yang tak datar, rumah tersusun dengan padat dan rapi. Kami segera masuk ke mobil mungil, sebuah mobil travel berwarna merah. Mobil kecil yang dipaksa untuk memuat 10 orang, berikut barang-barang bawaan yang tak kecil. Ughh..masya Alloh, sesak. Panas, pusing, capek teraduk menjadi satu rasa : Mual. Rasa yang jarang sekali menyapa perut saya. Setelah 20 menit menikmati ”mual”, Hujan yang tak lebat menyapa kami. Pawai PDI P sempat membuat macet perjalanan kami. Selama 15 menitan kami sempat menjadi anggota rombongannya. Duh Rabby...kenapa mobil kami harus mewarna merah. Hati saya menolak mentah-mentah, dan lalu berteriak dengan lantang : ”Saya mah PKS aja deh!! Sekali PKS tetap PKS, kan PKS = Partai Kita Semua, PKS tea!! Hidup PKS”. Dan maaf saudara-saudara saya mah berani nya ngomong di dalam hati aja, maklum lagi ga Fit. (he..he..). Hujan terus mengiringi perjalanan kami Semarang- Temanggung-Magelang-Yogya. Sekitar jam 1 siang kami tiba di Temanggung. Alhamdulillah kami bisa keluar dari ’unta merah’. Rehat zuhur dan makan gratis. Penumpang berkurang 2 orang, unta kami pun menjadi sangat nyaman. Mual saya telah menguap bersama hilangnya rasa lapar (soale dari pagi Cuma minum doank..). Lega banget, Alhamdulillah bisa menikmati perjalanan : menikmati alam yang dengan sangat apik di bentangkan olehNYA.., yang hadir hanyalah rasa takjub atas kesempurnaan dan keindahan ciptaanNYa , Subhanalloh!!!. Teman-teman yang lain malah lebih merasa nikmat : ”sukses tidur sepanjang perjalan Temanggung – Yogya”.
Saya mah ga’ mau tertidur. Ini kesempatan mahal yang Alloh berikan, tidurnya mah ntar malam aja....(he..he..)
Sekitar pukul 17.00 wib kami sampai di tempat kost. Hua!! Ternyata kamar kost kita di lantai 2. Syukurnya tenaaga sisa kita masih cukup kuat untuk ngangkat koper-koper yang beratnya .....(berat bgt). Rasa capek sudah tak tertahankan lagi..pingin segera tidur..Tapi gimana mau tidur...kamar kostnya kotor e..Kita harus bersih-bersih dulu...
Habis isya kita semua kelaperen loh..ga da makanan..,. Turun tangga, jalan kaki lagi nyari rumah makan..Endingnya jam 9 kita semua baru bisa tertidur lelap.....
Alhamdulillah hari ini telah terlalui.
Senin, 23 Maret 2009
Hari ini kami ke Kampus UII, deket banget dari kost...tapi masuk ke dalemnya itu loh, jauh rek!!!, pake naik turun lagi...
Malu deh ngeliatnya. UNTAN lewat deh..ga’ bisa di bandingin...UGM aja lewat...., Rapi banget, indah dan wesss keren bgt. Subhanalloh!! ini sih klo di liat dari bentang alam dan bangunannya loh..Klo kualitasnya katanya juga gitu, UII itu universitas swasta no.1 di yogya, no.2 setelah UGM. Kata temen satu kost yang jurusan teknik arsitek, kualitas jurusannya itu urutan ke 3 di Indonesia loh..
Urusan kampus selesai. Temen-temen ngajak ke Malioboro, saya mah ikut aja deh, daripada sendiri di kost..kebetulan juga mau nyari batik buat kegiatan besoknya di Salatiga. Malioboro jauh juga, nak bis 2 kali baru nyampe. 13 ribu lagi ongkosnya (sbg anak kos udah mulai itung-itungan nih...:)). Tapi alhamdulillh batiknya dapat, persiapan domestik untuk kegiatan nasional jarimatika di salatiga, selesai. Malam ini tinggal belajar ekstra : mengasah ketampilan jarinya.
Senin, 23 Maret –Kamis 27 Maret 2009
Perjalanan Yogya- Salatiga. Sendirian dari Kaliurang ke Bandara Adisucipto 1,5 jam (nekat juga yah, di kampung orang). Menemui teman baru sesama jarimatiker @ Bandara. Perjalanan selanjutnya 3 jam ke Salatiga kami tempuh berdua, eh bertiga dink...bersama sopir Jarimatika. Kisah 4 hari selanjutnya ”undercover’ dulu yah...............Yang pasti kegiatannya seru !! di lereng gunung merbabu, ketemuan ma teman-teman se Nusantara. Padat banget jadwalnya. Ga sempet sendirian, Ga sempet deh. Mikirin kangen-kangengan ma Pontianak. J
Jumat, 28 Maret 2008
Kembali ke Yogya. Siang menjelang ashar saya sempat tertidur…, suasana kaliurang yang dingin mampu meninabobokan saya meski saya berusaha menahan mata dengan membaca buku-buku bahasan ringan yang saya bawa, dan berusaha untuk tetap tersadar dengan selalu mengaktifkan “MQFM” di Hp saya. Alam pegunungan memang terlalu nyaman untuk beristirahat. Meski cahaya matahari sangat cerah, tapi semilir anginnya mampu mengusir hawa panas dari kamar mungil yang hanya berukuran 2x 2 m. Sungguh saya tak ingin tidur saat siang hari, hal yang tak pernah saya lakukan sebelumnya ketika di Pontianak, kecuali ketika sakit dan harus beristirahat di rumah. Tapi siang itu, saya benar-benar tertidur, dan baru terbangun saat adzan ashar bersahut-sahutan.
Sore yang cerah, tapi saya hampir selalu merasa kedinginan setiap kali menyentuh air wudhu. Ehm..mungkin saya memerlukan waktu yang lebih lama untuk bisa beradaptasi di lingkungan yang baru. Segera saja saya kenakan mukenah dan menggelar sajadah tebal, agar tak terlalu lama bermain-main dengan udara yang dingin.
Ashar kali ini “basah”…Tepat di rakaat ketiga, tiba-tiba saya terisak dengan tangis yang tertahan....Dan tangis itu benar-benar pecah sesaat setelah salam. Saya tiba-tiba teringat, saat tertidur tadi, saya bermimpi…sedang ada di rumah bersama bunda. Hanya bunda yang ada dalam mimpi itu, kami hanya berdua, bercerita dan berbagi cerita di ruang dapur kami. Seperti nyata saya melihat senyum bunda yang di hiasi guratan-guratan kelelahan di wajahnya..manis sekali...: indah..., senyum yang selalu menyambut kehadiran saya di rumah, senyum yang slalu hadir saat jari2 saya menggoda lembut di perutnya...senyum yang selalu hadir saat saya berusaha menangkapnya dari balik punggungnya dan menggendongnya sejenak atas tubuhnya yang sedemikian ringkih..senyum yang selalu hadir saat saya menggandengnya untuk menari bersama untuk mengundang tawa keponakan saya, senyum yang selalu hadir saat saya memberikan sebagian amplop yang saya miliki dari honor bulanan saya. senyum yang selalu mengabadi di memory saya, senyum yang selalu menguatkan setiap perjalanan saya. Deretan kalimat yang terucap terbata-bata di antara isak tangis sore itu : Alloh...sungguh...hati ini kangeeeeeeeeeeeeeeen bunda.....Rinduuuuuuu....pingin banget mencium punggung tangan bunda, rindduuuuu pingin mencium pipi bunda meski tak lagi elok......................
Alloh tolong jaga bunda yah....bahagiakan hatinya selalu...................Amiiiiiiin.
Sore itu saya benar-benar ingin pulang...ingin kembali berada di tengah-tengah mereka.....sesuatu yang tak mungkin saya lakukan kecuali setelah semuanya terlewati beberapa bulan ke depan.
Lalu kemudian hati saya bergumam pelan : ”Alloh tak akan membiarkanmu sedih dalam kesendirianmu...Dia punya banyak cara untuk membuatmu ’bahagia’ meski tanpa mereka..Bukankah Dia selalu ada di saat yang lain tiada???”
Meski dengan sedikit dipaksa..saya berusaha untuk tersenyum sore itu..meski kangen itu semakin membuncah tanpa henti...
Malam sesudah isya…
Sebuah sms masuk :
”Terlihat dari balik jendela kaca, sebuah bintang bersinar sangat indahnya..berkelap kelip menggoda hatiku..ku berharap itu dirimu...agar aku bisa memandang lebih lama, meski engkau nun jauh di sana.Sahabat di saat jauh seperti ini...sungguh betapa ingin ku arungi dakwah ini bersamamu..karna samudra dakwah ini begitu luas dan medannya yang begitu terjal..aku percaya, suatu saat nanti kita akan bersama-sama lagi..:) ”
Sebuah sms dari sahabat saya..seseorang yang selama 6 tahunan ini selalu menyertai hati saya..menapaki hari-hari bersama...penuh dengan perjuangan...suka dan duka...kami seperti 2 saudara kembar yang terlahir dari rahim yang berbeda. 2 individu dengan karakter yang jauh berbeda, tapi saling cocok, saling mengisi dan saling memahami.
Awalnya kami hanya mampu terpisah satu bulan, selebihnya kami akan merasa kehilangan satu sama lain. Jika saya ada masalah atau sakit dan tanpa sepetahuannya pasti akan ada alarm pada hati dan dirinya, demikian juga sebaliknya. Kami punya mimpi untuk selalu bersama dan sebagian mimpi itu telah terwujud. Tapi masih ada mimpi-mimpi lain yang belum terwujud. Dan kami masih ingin mewujudkannya dalam kebersamaan di esok hari..
Dan saat ini sungguh tak mudah bagi kami untuk terpisah jauh meski tak harus menunggu hitungan tahun untuk bisa kembali bersama. Dulu kami sering tertawa dan menangis bersama..kini kami harus nangis sendiri2...saya di sini dan dia di sana. (tapi tetap sama-sama nagis dunk ya?? He...he..)
Ah...malu rasanya ternyata saya belum sekuat yang mereka bayangkan...
Eh..malam ini saya nelfon mereka...mba, keponakan, bunda dan bapak...
Ah..sungguh sudah 10 hari saya tak mendengar suaranya..karna saya selalu menghindarinya...takut nangis di tengah-tengah obrolan..(dasar melon...melankolis...).
Satu persatu saya dengarkan dengan seksama suara-suara indah mereka (ga’ kalah seksamanya ketika dengerin teks proklamasi kemerdekaan loh...hiii). Saya nyatakan dengan lantang : i’m single i’m very happy....eh salah maksudnya saya nyatakan dengan lantang dan tegas bahwa saya baik-baik saja, sehat, bahagia dan sejahtera tak kurang satu apapun, semuanya aman dan terkendali, dan ga’ ada yang perlu di khawatirin. Duh padahal sebenarnya hatiku remuk redam terbentur rasa kangeeeeeen yang sedemikian gede dan dasyat men!!!
Terakhir giliran bapak yang ngomong. Pas kalimat terakhir : ”Bapak sehat ndo’, sing hati-hati ya di sana ”. Seeeerrrr...gawat nih dinding bendungan air mataku bentar lagi jebol.... buru-buru saya tutup deh obrolannya : ”iya Pak...Bapak yang sehat selalu yah..Doa kan saya di sini..., Assalamualaikum...”. selesai.
Dan...hau..hua...hiks...hiks...hiks...., jebol beneran tanggulnya...nangis lagi deh sesegukan...Bapak...i’m very...very..very mis u....
Saya biarkan tangisan itu membuncah...mengalir deras...bahkan bersuara keras..karna masih ada bantal yang mampu meredam suara tangis saya yang seringkali berirama riuh rendah...
Sabtu, 29 Maret 2009
Hari masih begitu bagi...Jam 07.30 wib..tapi saya telah merampungkan 4 rakaat dhuha di pagi itu. Wajar saja, belum ada aktifitas luar. Nyuci?? Udah selesai dari tadi..mau bersihin kost??kan kena giliran hari minggu. Mau nonton Tv?? Ga’ hobby...mau jalan-jalan? Males ga’ da tujuan yang bearti...mau dengerin radio?? Dari jam 5 pagi tadi udah..kasihan baterai hpnya, mau masak?? Ga da dapurnya....mau mainan ma anak-anak?? Ga’ ada. di sini mahasiswa semua. Ada sih anak ibu kost, tapi sekolah. Mau baca buku? Ntar deh..semaleman tadi dah baca. Mau nulis diary?? Ntar malam aja deh...kan hari ini baru di mulai. Ok buka note books..liat koleksi foto..trus buka video-video rekaman. Dan di notebook yang paling banyak adalah rekaman aktivitas anak-anak SIT AL KARIMA pontianak. Awalnya ketawa-ketiwi ngeliat polah tingkah mereka yang lugu, polos, sederhana, apa adanya dan ga’ dibuat-buat. Asli...orisinil khas karakter mereka masing-masing...tepat ketika video kedua di putar...kambuh lagi ”melon” nya.....hiks..hiks..hiks..dawai hatiku bergetar sangat keras...menggetarkan ruang-ruang sunyi kerinduan..meresonansikan hati yang telah sekian lama tertaut. ” Nak....ibu kangeen banget, kangen bermain bersama kalian, kangen dhuha bersama, kangen dengan celotehan riang yang tanpa henti...,kangen dengan hari-hari ibu yang penuh warna saat kita bersama...”..hiks...hiks...
Senin, 30 Maret 2009
Teman-teman ngajak ke Perpustakaan UII, ke toko buku dan akhirnya kami ngrental buku. Dua buku penulis favorit saya tentu saja menjadi pilihan utama : Helvy Triana Rosa dan Azimah rahayu. Lumayan murah deh, lumayan juga buat ngisi waktu, biar ga’ kefikiran terus dengan kampung halaman tercinta.
Siang menjelang zuhur kami sudah tiba kembali di istana terindah yang kami miliki saat ini : kamar yang mungil nan permai J.
Dapat sms dari salah satu sohib di SIT AL KARIMA : ”anak-anak sudah pulang tuh..MID semester hari ini telah usai”. Ehm...mereka pulang awal..Alhamdulillah ada kesempatan ngobrol dengan mereka.
Buru-buru saya naiki lantai 3, tempat paling nyaman beraktifitas sendiri : Nelfon, nangis dan menulis....he...he...paling-paling Cuma Merapi yang tersenyum-senyum ngeliat aktifitas saya di situ.
Awalnya saya menghubungi rekan saya, lalu saya meminta untuk ngobrol dengan anak-anak, dan ketika rekan saya memanggil mereka, sangat jelas sekali teriakan mereka sambil berlari serempak menuju HP tersebut, lalu dengan kompaknya terdengar nada yang begitu berekspresi : ” Buu Agus!!!!!”
Lalu satu persatu secara bergantian, saya bisa berdialog dengan mereka. Meski tentu saja tidak semua anak.
” Ibu kapan pulang???.ntar klo ibu pulang kita punya kado buat ibu...”
Duh anak-anak ngegemesin deh, slalu bisa biat bahagia, padahal belum juga sempat nanyain kabar mereka.
”Eh...Iya yah?? Klo gitu ntar ibu bawain kado deh buat anak-anak smua...”
” Ibu kangeeeen banget dengan semuanya...”
” Sama dunk.....”
Dan siang itu saya bersyukur sekali kembali bisa mendengar suara-suara riang mereka, celotehan penuh warna dari bibir mungil mereka. Sungguh ingin segera kembali, berada di tengah-tengah mereka.
Maret, 2009
Bumi Alloh yang sedemikian indah
Kaliurang, Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar