Senin, 23 Februari 2009
~ IKHWAN GITUU LOHH ~
Jadi ikhwan jangan punya fikiran sempit....
Jadi ikhwan mikir kok berbelit-belit.......
Jadi ikhwan ayo dong buru-buru merit.....
Jadi ikhwan jangan hanya bisa berkelit.....
Begini akh, bukan ane ga’ mau nikah....
Begini akh, penghasilan ane payah....
Begini akh, beri dong ane jalur maisyah...
Begini akh, ane akan buruan walimah....
Kalau duit alasan, sampai kapan-kapan akan terasa sedikiiiit...
Kalau duit alasan, sampai kapan-kapan pasti tersa sedikit......
Jumat sore menuju senja..., diantara rintikan hujan, di antara hembusan angin yang begitu dingin. Masih dengan ”kuda tua” , saya menyusuri jalan menuju rumah.....
Entah kenapa...tiba-tiba saya teringat dengan bait-bait nasyid di atas....sempurna...saya bahkan sempurna mengingat setiap kata-katanya...lalu secara otomatis bait-bait tersebut terlantun ringan sepanjang perjalanan pulang.
Saya ingat sekali, ”nasyid humor” itu terakhir saya dengar ketika masih semester 3, kurang lebih 4 tahun yang lalu. Waktu itu saya sengaja memutar kaset tersebut setiap hari selama sepekan...maklum kaset pinjaman dari seorang ’kakak’...jatah peminjaman hanya seminggu..he...he...jadi sudah pasti harus dimaksimalkan pemanfaatannya. betul ga?:)
Sampai di rumah...saya masih mencari sebab..mengapa tiba-tiba Alloh mengingatkan saya pada nasyid itu yah..?! Selusur punya selusur, akhirnya saya menemukan jawabnya...Siang tadi saya menemukan komentar pada salah satu tulisan yang saya postingkan di blog saya. Tentang seorang laki-laki yang belum menikah di usianya yang ke 30. Beberapa waktu yang lalu saudara saya yang juga laki-laki, menyatakan hambatannya untuk segera menikah di usianya yang tak muda lagi. Lalu saya juga teringat dengan salah satu bahasan di majalah ”UMMI ” tahu lalu yang mengupas habis tentang laki-laki yang masih tetap nyaman dan aman atas dirinya yang belum juga menikah si usianya yang tak lagi muda. Rata-rata mereka mengungkapkan alasan status mereka dengan satu kalimat : ”Ikhtiar sih tetap, tapi belum dipertemukan jodohnya...mau gimana lagi...?”
Ehm..iya sih klo udah pake alasan yang terakhir tadi :” belum dipertemukan jodohnya”...
Siapapun akan memakluminya sebagai bukti ketundukan hati padaNYa.....
Tapi sejauh mana ikhtiar mereka menjemput jodoh...tentu akan menjadi pemicu cepat lambatnya pertemuan itu....(eh..bener ga’ yah??)
Dan alangkah tidak bijaknya jika selalu menggunakan senjata ” belum dipertemukan olehNya” sebagai alasan belum menikah., padahal belum ada kesungguhan dan ikhtiar maksimal atas itu semua....
Pada saat ”Dauroh Pranikah” Ust. Cahyadi takariawan menyatakan bahwa hanya ada 2 hal yang menjadi modal utama bagi para laki-laki/ ikhwan sebelum menikah yaitu materi dan kesholehan. Sisanya adalah keberanian untuk memilih dan membuat keputusan...Dan sudah kita fahami bersama bahwa laki-laki adalah pelaku aktif...tidak seperti wanita yang memang karena fitrahnya cenderung pasif : menunggu.
Saya sangat kagum dan salut terhadap mereka yang berani menikah di usia muda meski dengan keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya., tapi saya tak kalah menggagumi mereka yang rela menunda pernikahannya karena mengutamakan memuliakan ibu dan keluarganya terlebih dahulu. Ia rela mengorbankan usianya demi tanggung jawabnya sebagai tulang punggung keluarganya. Bukankah sampai kapanpun seorang laki-laki adalah milik Ibunya???
Jum’at , 20 Februari 2009
Ketika malam masih menuju peraduannya...
Di antara melodi canon-harpsong .....
1 komentar:
wah jazakillah khoiron tulisannye, jadi tambah motivasi
Posting Komentar