~ Bermain Yuk Nak.... !!! ~

Rabu, 29 April 2009


~ Bermain Yuk Nak.... !!!


~Ehmm....main?? siapa coba yang ga'suka?? Mulai dari anak kecil hingga kakek nenek sekalipun pasti suka dengan aktifitas ini.. : have fun. Eh tapi klo kakek-kakek dan nenek-nenek mainan apa yah?? Klo orang-orang dewasa seperti kita kan sukanya ’main hati’ yah??bener ga’? hayo ngaku!!...

Eh..maaf kok jadi ngelantur....saya bukan mau bahas itu kok, ini tentang ”mainan” anak-anak kita. Tapi...yang belum punya anak, wajib baca juga yah..., Ini demi masa depan generasi kita. Biar kedepannya kita bakalan punya Habibi junior, Thomas alfa edison junior, dan junior-junior lainnya. Nah loh, maaf nih bawa-bawa nama orang beken. Tau kan sejarahnya kenapa Pak Habibi tuh bisa buat pesawat terbang??, itu karena habibi kecil suka main pesawat-pesawatan, yang paling sering tuh buat pesawat kertas. Dan Habibi kecil bebas mengekspresikan dirinya, tak ada pantangan dan tak ada larangan, tak ada tekanan dari orang-orang disekitarnya yang membatasi imajinasinya. Terus tau juga kan sejarahnya kenapa si Thomas bisa nemuin lampu?? karna semuanya sudah tau, jadi ga’ perlu ditulis lagi yah.^_^.

Nah, sodara-sodaraku yang budiman (nyontek aa’Gym nih ...), di bawah ini adalah hasil resensi dari majalah UMMI edisi spesial, klo ga’ salah sih terbitan 1 tahun yang lalu. Tapi informasi tetap manfaat buat kita-kita orang loh..:), semoga....

Bermain adalah kegiatan yang membuat anak terlibat dalam kegiatan yang membuat anak terlibat dalam aktifitas yang membuatnya aktif, bergerak, dan dapat mengeksplorasi banyak hal. Dengan bermain anak akan aktif bergerak. Hal ini akan meningkatkan kesehatannya dan menjadi sarana yang menyenangkan untuk melatih anak terasah dalam kegiatan yang menuntut ketrampilan fisik (misalnya : olahraga). Bermain juga akan membuat anak belajar bermain peran dan bersosialisasi dengan oranglain. Ini bentuk latihan yang bagus untuk memasuki kehidupan sosial yang sebenarnya ada di masyarakat.
Dan satu yang pasti bermain adalah kegiatan yang menyenangkan dan sehat untuk anak.

Bagi anak-anak bermain amat sangat penting!, dengan bermain, seorang anak akan dapat kesempatan berkembang lebih optimal. Bermain akan dapat membuatnya dapat mengekspresikan perasaan dan gagasan serta membuatnya masuk ke alam imajinasi tak terbatas. Imajinasi inilah yang membuatnya tertuntun untuk kreatif.

Bermain menjadi aktifitas penting yang perlu diperhatikan orangtua pada anak. Karna bermain selain merupakan kegemaran anak-anak, juga merupakan satu sarana penting bila kita ingin menjadi lebih cerdas bahkan lebih pintar. Karna berbagai riset menunjukkan anak lebih mudah belajar, lebih mudah menyerap pelajaran, saat hati senang, diri mereka senang dan konsep diri mereka positif.

Melarang anak bermain dan melampiaskan energinya sama dengan mengurangi haknya senagai anak. Lagi pula, kurang bermain bisa membuat anak tak ceria dan tak percaya diri. Biasanya kalau anak kurang bermain atau kurang bermain kelompok, ia akan minder, kurang supel atau menjadi mudah sekali takut dengan teman-temannya. Anak yang cukup bermain akan memperlihatkan wajah yang lebih ceria dibanding anak yang sehari-hari hanya di suruh les ini itu yang membuat mereka merasa tertekan. (Dwiana Maya A.S.Psi, dosen di Fakultas Psikologi UPI , jakarta).

Peran Orangtua :
Pertama, menyeleksi permainan mana yang cocok dan mencerdaskan. Mainan yang ”sudah jadi” tak akan begitu merangsang anak berlatih berfikir. Karena itu orang tua harus rajin mencari mainan akan yang sifatnya bongkar pasang dengan tetap menyesuaikan umurnya. Mainan yang belum jadi akan membuat anak berfikir tentang proses. Proses membuat rumah, mobil dan sebagainya yang kini banyak terlewat karena orangtua lebih suka membelikan mobil-mobilan berbaterai yang tinggal dipencet ”on” – ”of”nya.

Kedua, orangtua harus mengintervensi permainan jika permainan itu merangsang agresivitas. Pisau yang berguna untuk bermain masak-masakan, misalnya bisa juga dipakai anak untuk melukai temannya. Tentu orangtua harus turun tangan untuk memberi tau fungsi pisau itu.

Ketiga, orangtua juga bisa memasukkan nilai-nilai, termasuk nilai spiritual. Biasakan agar si anak berdoa dulu sebelum bermain. Tanggung jawab bisa diajarkan dengan melatih si anak membereskan mainannya seusai bermain.


Ok..resensi selesai. Trims, telah bersedia membacanya....^_^...

Nah..kesimpulannya proses kreatif seseorang dimulai dari bermain kan???
Semoga kita bisa sepakat untuk tidak membatasi anak-anak kita untuk bermain?? Ketimbang waktu anak dihabiskan di depan TV atau dengan game, akan sangat baik jika anak-anak bermain. Ingat waktu kita masih kecil dulu kan??

Kaliurang, 24 April 2009

0 komentar: